Wednesday, January 23, 2008

Pasang Surut

Tiap bulan, kawasan Muara Baru selalu menjadi langganan air pasang. Maklum saja, daerah ini lebih rendah dari kawasan lainnya.
Walau sering dilanda pasang, namun pemerintah agaknya membiarkan fenomena alam ini terjadi. Suatu hari aku membuktikan sendiri, bibir pantai di ujung Muara Baru makin menjorok saja ke daratan. Mungkin ini akibat dari pemanasan global. Memang akibat pemanasan global, permukaan air laut makin naik ke daratan. Dan korban paling rentan adalah mereka yang tinggal di pesisir dan tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim ini. Menurut pakar perubahan iklim ITB, Armi Susandi, diperkirakan tahun 2050 pesisir Jakarta habis dilalap air laut, mulai dari kawasan Cilincing, Marunda hingga termasuk kawasan Bandara Soekarno Hatta yang merupakan halaman utama masuk ke Indonesia. Jika memang tak ada perubahan pola hidup & konsumsi yang signifikan, kita hanya akan bisa menyesali kejadian ini. Sampai detik ini masih terjadi perdebatan sengit, apakah global warming itu sebagai proses alamiah biasa atau karena ulah manusia. Disatu sisi banyak yang mengatakan bahwa ini akibat menurunnya "kualitas" bumi secara alami. Ibarat umur manusia, umur bumi pun sudah tua. Runutannya karena tua adalah sakit dan kemudian mati. Demikian pula dengan bumi kita. Tapi memang tidak bisa dipungkiri ulah manusia pun menjadi laju kerusakan alam dan perubahan iklim makin cepat. Bulan-bulan yang harusnya turun hujan malah kemarau panjang. Sebaliknya di saat satu tempat kebanjiran, tapi ditempat lain kering kerontang. Ini semua tidak lepas dari aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Ulah manusia itu banyak. Misalnya menggunakan BBM berlebihan, listrik berlebihan, menggunakan barang yang tidak ramah lingkungan, dll.
Meminjam istilah dari KLH: BUMI KITA MAKIN PANAS, APA KITA HANYA KIPAS-KIPAS?

No comments: