Hari itu kuliah kedua yang masuk dosen pengganti. Tak tahu jelas apa yang terjadi dengan dosen utama. Tapi memang mereka sekantor. Sama-sama di RCTI.
Aku masuk kelas agak telat karena harus bimbingan skripsi. Untuk bimbingan ini lumayan lancar. Seperti bimbingan pada umumnya, revisi adalah hal yang lumrah.
Kembali ke kuliah. Hari itu dosen pengganti namanya Anto. Katanya pernah kerja bareng sama Boim dan Hilman garap serial Lupus, makanya sering dikenal juga sebagai Anto Lupus. Mas Anto, begitu kita biasa memanggil. Orangnya masih muda. Makanya ketika memberi kuliah sangat energik. Dengan paparan teori dan praktis yang komplit, membuat kita gak ngantuk denger kuliahnya. Apalagi jam-jam menjelang makan siang. Nyam.......nyam................
Hari itu Mas Anto cuma me-review beberapa materi saja (karena ini pesannya dosen utama). Tapi selain itu juga dia menambahkan banyak hal. Pengalaman yang segudang, mulai dari kuliah di AS, jadi tukang panggul lampu, dll membuat suasana kuliah sangat menarik. Dia juga terlibat dalam pembuatan "Juli di bulan Juni" yang memenangkan FFI beberapa tahun lalu. Memang menarik mendengar pengalaman orang lain. Harapannya tentu aku bisa mengikuti jejaknya. Semoga.
Hari itu dia menerangkan bagan triangulasi, yakni: Produser, Penulis, dan Sutradara. Dia menerangkan tugas dan wewenangnya. Kata dia, Produser lebih banyak ngurusi soal budgeting, Penulis ya nulis skenario. Kali ini, dia menjelaskan lebih banyak tentang sutradara. Baginya, sutradara itu sama dengan DECOPAUSED. Maksudnya adalah sutradara adalah orang yang membagi babak pengadeganan, membagi scene, moving camera, dan time laps. Istilah DECOPAUSED sendiri baru kali ini aku dengar.
Dia juga menyoroti tentang kesamaan program TV yang satu dengan yang lain. Baginya itu sah-sah saja. Dia menambahkan; "SEMUA ITU TIDAK ADA YANG SALAH. YANG ADA CUMA "PREFER". Namun dari semua itu yang lebih penting adalah KREATIVITAS. Yang namanya KREATIF itu tidak ada yang salah. Tidak ada benar salah. Tidak ada lebih kurang. Orang kreatif itu bukan cuma di kepala, tapi harus ada di kertas kerja. Bener juga kata Mas Anto. Yang penting kerja aja deh daripada berteori dan berwacana melulu. Wacana boleh tapi harus ada implementasinya yang nyata. Apa yang kita bicarakan memang kadang terasa seperti mimpi tinggi, pada tingkatan di lapangan masih perlu di modifikasi. Itu artinya rasio yang ada di kepala meski diselaraskan dengan emperikal ketika di eksekusi!
No comments:
Post a Comment