Buku ini saya pinjam dari kantor secara tak sengaja. Lumayan tebal, jadi agak lama bacanya. Kata-kata dalam sampul buku karangan Rhenald Kasali ini menarik perhatian. Disana tertulis TAK PEDULI SEBERAPA JAUH JALAN SALAH YANG ANDA JALANI, PUTAR ARAH SEKARANG JUGA. Sebenarnya kata change sudah ada sejak dulu. Buddha mengajarkan bahwa hidup adalah perubahan. Semua tidak kekal. Selalu berubah. Yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Dalam buku setebal 428+28 hal daftar pustaka ini, ada kata yang menarik perhatianku. Turn arround. Kurang lebih intinya ya balik badan, putar haluan. Turn arround yang paling tepat adalah ketika kita berada di posisi puncak. Hal ini pula yang dilakukan salah satu legenda MU, Eric Cantona. Di usia 30, ia bukan pergi dari MU untuk berlabuh ke klub lain, tapi Ia meninggalkan sepakbola ketika di usia 30 tahun. Usia dimana bagi sebagian sepakbola merupakan usia emas. Tapi Cantona memilih hal lain. Keputusan yang diambil "King Cantona" ini tepat. Meski sudah lama, namun namanya tetap dihati pendukung setia setan merah hingga kini.
Perubahan adalah pertanda kehidupan. (Change is the only evidence of life) Evelyn Waugh. Manusia yang hidup akan selalu berubah. Jim Collins (2001) mengatakan bahwa "Good is the enemy of great". Artinya, kalau seseorang menganggap prestasinya sudah baik (good) dan para pengikutnya merasa yakin mereka telah mencapai kondisi itu maka mereka akan terhalang untuk berevolusi memasuki kondisi yang lebih baik (great). (hal. 39). Buku ini juga menawarkan berbagai strategi dalam proses "berubah" itu. Selain itu juga kita belajar cari contoh kasus yang diberikan yang memang pernah terjadi.
Paradox of Change: A Leader takes people where they want to go. A great leader takes people where they don't necessarily want to go but ought to be. (Rosalynn Carter). Kondisi bagus adalah lawan dari kejayaan. Bangsa yang sudah puas akan berhenti belajar dan menjadi angkuh. Pada saat itulah kehidupan kita mengalami ujian yang sesungguhnya.
Berubah atau diubah. Semua ada di tangan kita sendiri. Change is the law of life (John F. Kennedy). The purpose of life is life. (Karl Lagerfield). "Change" juga menjadi jargon Barack Obama dalam upaya menuju Gedung Putih. Bahkan debat publik Obama yang mengusung "Change" ini mengalahkan jumlah final piala dunia silam.
Thursday, September 25, 2008
Friday, September 19, 2008
Yang Tersisa dari Taman BMW
Ibu Ana dan warga lain juga menyadari bahwa tanah yang mereka tinggali memang bukan milik mereka. Tapi pembongkaran yang sepihak dan tidak diberikan alternatif pilihan tepat jelas membuat hari warga makin merana. Negara gagal melakukan kewajibannya untuk melindungi warganya. Taman BMW kini tak lagi bersih, manusiawi, apalagi ber(Wibawa).
Capung
Di Jawa ada kepercayaan, bahwa capung dapat juga dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan kebiasaan mengompol pada anak-anak. Caranya capung yang masih hidup didekatkan dan ditempelkan pada pusat si anak agar digigit. Hal yang sama juga bisa dilakukan bila mau bepergian jauh. Katanya sih, mabuk dalam perjalanan bisa dihindari dengan cara murah meriah ini. Tapi kayaknya nangkap capung gak segampang itu deh?
Thursday, September 18, 2008
The Mask by The Maestro
Di masyarakat Bali, Topeng lebih dikenal melalui upacara-upacara keagamaan Hindu. Karena di Bali, kesenian lebur dalam agama dan masyarakat. Topeng Bali merupakan kesinambungan dari karya seni manusia pra sejarah yang mencapai kesempurnaan bentuk pada masa budaya Hindu di Bali atau Bali klasik serta mendapatkan fungsi baru, sebagai dramatari dengan membawakan lakon babad dan sejarah. Kata pajegan mengacu kepada kegiatan pedesaan masyarakat Bali agraris, yang kini bisa diterjemahkan dengan ''memborong' '. Penari Topeng Pajegan memborong semua peran yang ada di dalam cerita. Yang ada hanya seorang pemain, dan cerita berkembang dengan seutuhnya lewat satu pemain. Pada intinya, Topeng Pajegan adalah ritual yang mengiringi upacara keagamaan Hindu dalam budaya Bali yang diakhiri dengan Topeng Sidakarya sebagai puncak dari ritual itu. Oleh karena itu, penari Topeng Pajegan adalah orang yang tinggi tingkatan spiritualnya, karena dia harus memberikan pencerahan kepada masyarakat (penonton) apa inti upacara itu, apa tujuan upacara, dan apa akibatnya apabila upacara ini tidak dilaksanakan. Seorang penari Topeng Pajegan adalah seorang pendharma wacana yang piawai, sekaligus memiliki kemampuan bercerita seperti seorang dalang Tokoh sentral tari ini adalah I Made Djimat - Putra dari maestro tari Bali Ni Ketut Cenik ini mengikuti jalur yang ditekuni oleh keluarganya. I Made Djimat adalah seorang penari Bali yang kini telah menjadi seorang maetro tari topeng Bali. Nama I Made Djimat kini tersohor di berbagai pentas-pentas seni pertunjukan bergengsi di dunia. Meskipun demikian, dalam berbagai kesempatan, Djimat juga masih tampil di berbagai Pura untuk membantu hari-hari perayaan di Bali.
Di tanah Jawa, ada banyak versi dari tari Topeng Klana ini. Mulai dari gaya Keraton Surakarta (Mangkunegaran dan Kasunanan), Keraton Yogyakarta, gaya Klaten. Ada pula komposisi khusus yang melebur dalam Reog Ponorogo, hingga Topeng Klana dalam gaya Topeng Jabung Malang, Ini belum terhitung dari sebaran lainnya mulai dari Cirebon, tanah Pasundan hingga daerah pesisir selatan Kalimantan atau Banjarmasin. Ada berbagai alasan dibalik penggunaan topeng pada komposisi ini. Sebagian beranggapan bahwa ini hanyalah alasan estetis. Sebagian lagi beranggapan karena tarian ini pada awalnya ditarikan di pendopo kerajaan, demi menjaga kesopanan terhadap raja, maka sang penari diminta mengenakan topeng. Namun ada pula cerita yang berkembang di rakyat Jawa Timur yang percaya pada keberadaan Prabu Klana mengatakan bahwa topeng dibuat karena keinginan Prabu Klana sendiri tatkala ia meminang sang putri Candrakirana guna menutupi wajahnya. Tari Topeng Klana yang akan disajikan di Bimasena adalah komposisi klasik yang didasari oleh Topeng Klana klasik dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Beberapa master tari Yogyakarta – diantaranya Bagong Kussudiardjo dan Romo Sas, telah membuat sebuah perubahan pada gerak dan tempo tarian Topeng Klana ini menjadi lebih ekspresif dengan perubahan pada tempo yang lebih cepat. Saat ini tarian ini cukup jarang ditarikan. Namun otentisitas kekeratonannya masih sangat terlihat. Tarian Topeng Klana dari Yogya ini dibawakan oleh Lantip Kuswala Daya. Selain sebagai penari, Lantip juga merupakan seorang penggerak kesenian tradisional dan klasik dari Yogyakarta. Energi dan hidupnya ia curahkan sepenuhnya untuk kesenian. Dalam kesehariannya ia dibantu oleh istrinya, seorang wanita berdarah Amerika dan Korea yang bernama Jeannie Park - yang kini lebih memantapkan pilihan hidupnya untuk mencintai kesenian Jawa. Lantip banyak belajar tari Jawa dari Sasmita Mardawa atau lebih populer dengan sebutan Romo Sas yang merupakan empu tari gaya Yogyakarta. Daklam berkesenian Lantip telah menjelajah dunia membawakan tari Jawa gaya Yogyakarta.
Belajar Naik Kuda
Santai Sejenak
Monday, September 15, 2008
Otak Setetes!
Menurut Agus, para mantan pecandu ini memang harus sengaja diberi banyak aktivitas supaya otaknya tidak “tidur”. Kita ini ibarat otak setetes. Jadi perlu terus di beri rangsangan aktivitas. Sebab jika dibiarkan tidur sebentar saja, godaan untuk kembali ke jurang gelap itu.
Agus yang juga kehilangan adiknya karena narkoba ini pun kini tak lagi memiliki otak setetes. Ia menjadi pendamping bagi anak-anak yang masuk di “After Care”. Baginya bebas dari narkoba adalah sama halnya dengan tidak berhubungan sama sekali dengan barang haram ini. Zero, istilah dia. “Jika masih make dikit-dikit itu sama halnya dengan makin menjerumuskan diri sendiri”ujarnya. Jika sudah tercebur sulit sekali beranjak. Kuncinya ada pada diri sendiri. “Jangan pernah nyoba deh” pesan akhirnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)