Thursday, February 21, 2008

S J

SJ alias side job. Istilah ini biasa dipakai oleh mereka yang melakukan pekerjaan lebih dari satu dalam waktu yang hampir bersamaan. Ringkasnya, sj itu ya dilakukan disela-sela ngerjain main job. Namanya juga sampingan. Dari berbagai alasan orang melakukan sj, alasan utama adalah penghasilan tambahan. Siapa sih yang tidak mau penghasilan tambahan. Hare gini gitu lho!Siapa tidak yang tidak mau menerima dua kali gaji dalam sebulan? Apalagi ada yang bilang, berapapun penghasilan kita sebulan, selalu terasa "kurang!". Solusinya ya SJ.
Banyak orang melakukan sj sesuai bidang pekerjaannya, misalnya fotografi, arsitek, guru les, dll. Namun tak jarang pula yang melakukan sj berbeda dengan pekerjaan utama. Sah-sah saja rasanya kita melakukan SJ. Misalnya dari yang kerja jadi arsitek, sj-nya menjadi marketing.
Menurutku mau sj atau tidak itu semua pilihan orang. Selama dia bisa me-manage waktunya dengan baik, ya silahkan saja. Juga, selama pekerjaan utama tidak terbelengkalai. Dulu ada teman kantor yang melakukan sj justru ditengah-tengah jam kantor. Akibatnya pekerjaan utama kedodoran. Yah aku sih diam aja. Kita TST-lah alias tahu sama tahu. Jauh hari HRD kantor harusnya sudah mengeluarkan aturan tentang sj ini. Misalnya sj dilarang jika: (1) dilakukan pada jam kantor, (2) dilakukan dengan menggunakan alat kantor, (3) dll. Artinya sj boleh dilakukan diluar aturan itu semua. Misalnya kita boleh sj ketika libur atau weekend. Memang tak banyak kantor yang mengijinkan karyawannya untuk mengambil sj. Namun ada pula beberapa kantor yang mengijinkan selama tidak mengganggu pekerjaaan. Misalnya sebagai dosen tamu alias mengajar. Menurut seorang kawan, di Metro TV mengijinkan karyawannya sj jika menjadi dosen. Tapi dilarang bahkan akhirnya diberhentikan jika ketahuan mengerjakan sesuatu di media lain.
Salah satu teman kakakku di Semarang punya sj sebagai guru les yang dilakukannya dari bubaran kantor hingga pukul 10 malam. Memang butuh ekstra tenaga. Namun income yang didapat juga lumayan. Dengar-dengar sih hasil sj ini lebih besar daripada pekerjaan utamanya sebagai accounting.
Namanya kerja sampingan, pastinya diperlukan tenaga ekstra. Buat apa ada penghasilan sampingan, tapi pada akhirnya kita malah menjadi penghuni rumah sakit. Amit-amit deh.
Bagiku, sj itu boleh saja. Halal selama tidak MENGGANGGU pekerjaan utama. Jangan sampai deh gara-gara sj, kita malah akhirnya kehilangan pekerjaan utama. Ha.....:)

No comments: