Sunday, December 3, 2017

Pejuang tangguh, tanggung berjuang

Beberapa hari terakhir saya melihat banyak teman-teman yang memiliki lebih dari satu pekerjaan. Berkat aplikasi online, sembari berangkat kerja seorang teman buka menerima tebengan yang searah. Hasilnya? Ternyata lumayan banget. Anggep saja sekali jalan 20.000, PP berarti 40.000. Dalam sebulan hari kerja 20 x 40.000 = 800.000. Tentu angka yang lumayan untuk pengganti bensin. Tentu angka itu tergantung banyak hal, jarak tempuh salah satunya. 

Selain itu ada juga yang bekerja kantoran sambil berjualan. Ada yang bawa gorengan, sambal bajak, roti, buah, baju, juga yang lain. Tak ada perasaan malu di raut mereka ketika setiap pagi menenteng barang dagangannya. Dan marketing mulut ke mulut masih menjadi andalah utama. Ada banyak cerita didalamnya. Ada yang memang terpaksa jualan karena kebutuhan. Ada juga yang karena mengikuti tren. Tapi apapun alasannya, sepertinya muaranya adalah kebutuhan rumah yang meningkat. Terutama bagi yang sudah berkeluarga. Gaji bulanan pasti sudah ada kaplingnya. Jadi untuk kebutuhan yang lain, perlu dicari sumber yang lain. Dan jualan tentu bisa jadi solusinya. Bagi saya, yang terpenting dari semua ini adalah pembagian waktu yang tepat antara bekerja dan berjualan. Harus pintar memilah waktu, terutama yang jualan di kantor. Pekerjaan utama harus tetap didahulukan. 

Bagi saya, apa yang dilakukan teman-teman ini jauh lebih mulia dibanding harus berebut muka di depan atasan, termasuk juga rebutan proyek, korupsi sana-sini dan lain-lain. 

Bagi saya juga semangat teman-teman ini luar biasa. Seperti yang disampaikan Mas Yodhia Antariksa, pemilik strategimanajemen.net yang sering saya baca. Mas Yod kasih tahu bahwa daripada kita berhemat melintir, sampai terkesan kikir, lebih baik mencari cara untuk mencari pemasukan tambahan. 

No comments: