Friday, March 25, 2011

Treatment Bertani & Belajar Kehidupan

April ini, kita mengangkat tema Hari Bumi. Diskusi panjang lebar kita lakukan untuk menentukan apa-apa saja yang akan kita angkat. Kebetulan April 211 ini, hari Kamis ada 4, itu artinya ada 4 episode tentang Hari Bumi yang harus kita persiapkan. Diskusi akhirnya menetapkan beberapa kesepakatan. Salah satunya pertanian organik. Metode pertanian organik alias PO sangat bersahabat dengan alam. PO sama sekali tidak memakai bahan kimiawi yang biasanya berpotensi merusak lingkungan. Dari alam oleh alam, itulah prinsip PO. Dan ini tentu cocok dengan Hari Bumi. Setelah riset kecil, akhirnya kami menemukan sebuah komunitas yang melakukan PO ini. Namanya Karang Widya. Lokasinya agak jauh dari Jakarta. Tepatnya di Cisarua. Karang Widya termasuk unik. Kenapa? Karena anak-anak yang dilibatkan di PO ini adalah mereka yang "bermasalah". Dari Sabang - Merauke, ada semua. Dari mantan anggota GAM, anak jalanan, pecandu alkohol, korban konflik Timor Timur. Bukankah mereka ini adalah anak-anak "bermasalah"?. Disini mereka tidak hanya diajarkan cara bertani organik, tapi juga bagaimana menempa diri untuk menjadi manusia yang lebih bernilai. "Karang Widya itu ya tempat untuk memberikan kesempatan kedua bagi anak-anak ini" ujar Johan Purnama, Direktur Karang Widya.

Ini dia treatmentnya:

Treatment: “Bertani dan Belajar Kehidupan”
Narasumber: Johan Purnama (Direktur Karang Widya)

Opening
Salam jumpa. Pemirsa, alam telah memberi manfaat begitu banyak bagi manusia. Namun banyak manusia yang alpa untuk membalasnya. Salah satu cara berterima kasih kepada alam adalah melalui metode pertanian organik. Bagaimana cerita selengkapnya? Sebelum berbincang dengan narasumber saya hari ini, mari kita simak tayangan berikut ini:

VT1

Pemirsa, saat ini saya sudah bersama DirekturYayasan Karang Widya, Bapak Johan Purnama yang melakukan pendampingan terhadap budidaya pertanian organik. Terima kasih atas waktunya ya Pak.

Pertanyaan:
1. Pak Johan, pertanian organik meletakkan prinsip ekologi sebagai dasarnya yakni sebagai sistem ekologi kehidupan? Bisa dijelaskan lebih lanjut?
2. Apa urgensinya pertanian organik ini ditengah beragam masalah lingkungan Pak?
3. Apa benar bahwa pertanian organik ini adalah satu-satunya cara bertani yang ramah terhadap alam? (cerita tentang biaya produksi yang rendah dan juga tidak merusak lingkungan)
4. Apakah ini menjadi keuntungan terbesar dari sistem pertanian organik kaitannya dengan kondisi bumi sekarang ini?
5. Pak Johan, di Karang Widya kemudian juga memilih untuk melakukan budidaya pertanian organik ya? Apakah ada alasan tersendiri dengan pilihan pertanian organik ini? (cerita tentang respecting the future of humanity depends on us respecting nature. Organic farming is about respecting and working with nature, not against it).


Bumper 5”

6. Saya dengar sasaran program ini adalah anak jalanan dan pengangguran. Apakah benar demikian?
7. Bagaimana proses anak-anak ini bisa ke Karang Widya? Apakah mencari sendiri ke pelosok-pelosok?
8. Apakah ada persyaratan khusus dalam program di Karang Widya?
9. Pak Johan, saat ini berapa banyak yang bergabung Pak? Dan darimana saja mereka berasal?
10. Apa yang ingin dituju sebenarnya dalam program ini?


Jeda
Baik Pak Johan, menarik perbincangan kita ya. Tapi kita juga ingin tahu aktivitas sesungguhnya dalam komunitas Karang Widya. Bagaimana selengkapnya, mari kita simak liputan berikut ini:

VT2
Aktivitas di Karang Widya, bertani di ladang, belajar, dll

11. Pak Johan, pendidikan yang diterapkan disini ternyata tidak hanya bertani, namun juga lebih kepada terapi jiwa ya? Apa maksudnya? (Di sini mereka diajar disiplin, bekerja, dan dilatih untuk memiliki kesadaran alam. Kehidupan di jalanan bisa membuat mereka tidak sensitif lagi dengan alam. Mereka di sini dituntut mengembangkan kepekaan. Air dan tanah bisa menjadi terapi jiwa, bisa menyejukkan pikiran yang panas).
12. Apakah karena itu pertanian organik sengaja dipilih sebagai media untuk pendidikan karena pertanian organik membutuhkan ketekunan dan kecintaan terhadap tanah dan tanaman?
13. Pak Johan, yang bergabung disini kan lumayan banyak ya? Dan saya dengar dalam mengolah lahan pertanian organik mereka dibagi beberapa kelompok? Bisa cerita tentang hal ini lebih lanjut Pak?
14. Dan mengapa harus dikerjakan secara berkelompok seperti ini?

Bumper 5”

15. Pak Johan, pertanian organik ini kan bertumpu bahan dari alam. Termasuk dalam mengusir hama, dll. Apakah disini juga melakukan hal itu?
16. Bagaimana proses secara keseluruhan sistem pertanian organik disini? (cerita tentang pemanfaatan pupuk kandang, air seni kambing, air cuci beras, dll yang semuanya dilakukan sendiri oleh anak-anak di Karang Widya).
17. Bagaimana pula dengan pembuatan perencanaan tanam hingga pemasaran? Apakah mereka juga diajarkan Pak?
18. Selain berbagai hal tentang pertanian organik, apalagi yang diajarkan di komunitas ini?
19. Apakah setelah selesai pendidikan disini mereka harus juga menjadi petani organik?

Jeda
Baik Pak Johan, kita jeda lagi ya. Pemirsa, bagaimana tanggapan anak-anak yang terlibat dalam program pertanian organik di Karang Widya ini? Mari simak tayangan berikut:

VT3
Vox pop anak-anak Karang Widya

20. Pak Johan, banyak anak-anak yang mendapatkan begitu banyak manfaat dari pendidikan disini ya. Bagaimana pendapat Pak Johan sendiri?
21. Pak, tentu sudah banyak alumni dari pendidikan di Karang Widya ini dan sudah banyak pula yang meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Tapi apa sesungguhnya yang menjadi tolor ukur keberhasilan pendidikan di Karang Widya secara keseluruhan Pak?
22. Pak Johan, apalagi yang akan dikembangkan untuk masa yang akan datang di Karang Widya ini?
23. Terkait dengan hari bumi, apa harapan Pak Johan hubungannya pertanian organik ini dengan kondisi bumi kita? (Pertanian organik membangun tanggung jawab pelakunya pada kelestarian lingkungan. Keberhasilan sistem pertanian organik akan memberikan sumbangan berarti bagi kelestarian lingkungan dan keselamatan dunia pada umumnya).

Closing
Pemirsa, tidak hanya mengajarkan kepada anak-anak mengolah tanah dan tanaman, tetapi komunitas ini juga membantu mengolah tubuh dan jiwa mereka untuk menyongsong kehidupan di masa depan yang lebih baik. Sampai jumpa.

No comments: