Tuesday, January 9, 2018

Bombay

Sebuah ruang di lantai dua. Di tiga meja lebih penuh orang meriung. Sengaja dibagi sesuai minat dan obrolan. Biar nyambung. Meja ujung berisi guru-guru. Meja kedua berisi perempuan. Meja berikutnya berisi laki-laki. Di meja ujung Waktu membuat mereka banyak berubah. Apalagi sebagian besar sudah berumah tangga. Ada yang punya anak 4, 3, 2. Tapi juga ada yang sedang berjuang punya keturunan. Masing-masing meja penuh gelak-tawa. Semua saling cerita memori ketika sekolah. Ketawa-ketiwi semua. Apalagi yang ingat "hukuman" guru-guru ketika sekolah dulu. Kami semua seperti kembali ke memori 20th silam. Semuanya masih segar ingatan. 

Satu per satu guru-guru memberikan testimoni. Semuanya merasa bersyukur bisa diajak ngumpul dengan murid-murid. Kita semua juga bersyukur bisa memberi sedikit perhatian ke guru-guru. Tanpa jasa mereka bisa apa kita semua ini? 

Sembari makan, kami saling terus bertukar cerita. Ada yang bekerja di perusahaan minyak dan gas, ada yang punya jabatan tinggi di perusahaan, ada yang buka toko sendiri, ada pula yang ngaku cuma ibu rumah tangga. Ada yang tinggal di Jakarta, luar kota, bahkan ada juga yang tinggal di negeri kanguru. 

Jelang bubar, saya mendekat ke salah satu teman. Maklum sedari tadi, kita berjauhan duduknya. Tinggi besar, sejak sekolah. Teman yang satu ini memang gak jauh beda. Bombay namanya. Ukuran celana dan baju saja yang rasanya agak membesar. Muka dan cara jalan, persis seperti dulu. Bersyukur sempat berbincang sedikit soal aktivitasnya. "Gak ngapa-ngapain" ujarnya ringkas saat ditanya kesibukannya. "Hah serius lu" prepet saya. "Iya serius, karena cuma jaga bokap yang lagi sakit" jawabnya serius. Lanjutnya "Anak dan istri sekarang pindah ke Serpong, karena kerja dan sekolah di sana". 

Di waktu teman-teman mengejar karier, Bombay memilih untuk mengurus bokapnya yang sakit. Tentu bukan perkara mudah. Padahal bisa saja dia menyewa jasa suster/pembantu untuk mengurus papanya. Bombay mengajarkan pada saya, karier boleh tinggi, tapi merawat orang tua adalah karier paling tinggi sebagai anak. Kamsiah brother. Semoga bokap segera diberikan kesembuhan. 

No comments: