Sunday, March 26, 2017

Belajar Perubahan

Perubahan. Itu intisari sharing Mas German Mintapraja hari minggu kemarin. Mas German pernah malang melintang di dunia TV luar negeri. CNN dan National Geographic pernah ia disinggahi. Belum lagi pengalaman menjadi kameraman balapan F1. Juga pengalaman naik Airforce1, pesawat kepresidenan AS.

Apakah kamu siap dengan perubahan? Begitu sapanya diawal. Saya tadinya berpikir Mas German akan banyak bicara tentang pengalamannya menjelajah 52 negara dengan kamera. Tetapi dugaan saya salah. Dia justru lebih banyak bicara soal perubahan. Ya Perubahan. Dia mencontohkan kericuhan antara taksi online dengan konvensional, sebetulnya karena perubahan tuntutan jaman. Ricuh karena tidak siap berubah.

Demikian juga dengan perubahan yang terjadi di dunia penyiaran. "Muka saya, muka analog" sambungnya. Ya jaman ketika video masih berbasis tape, mulai Betacam hingga DVCAM pernah ia rasakan. "Tapi saya juga mau belajar digital" lanjutnya. Sebab kalau tidak berubah ya pasti ketinggalan jaman. "Bahkan saya selalu menantang diri sendiri untuk ambil bagian yang tersulit". "Pokoknya bagian-bagian yang paling sulit, saya biasa memaksa diri untuk terima". Kenapa? karena dari situ kita bisa belajar banyak sesuatu yang baru"ujarnya.

Banyak wejangan yang menarik kemarin. Dia juga mengatakan kalau kita harus total menjalani profesi  yang kita pilih. Jika kita belum bisa totalitas, artinya kita masih belum menemukan profesi yang sesuai. Poin ini sangat menarik. Kenapa? Meski saya juga masih belajar untuk bekerja dengan baik, tetapi saya banyak menjumpai teman yang bekerja sekedarnya. Bekerja hanya sesuai dengan porsi pekerjaannya. Atau juga ada yang memandang pekerjaaannya sebagai sebuah persinggahan status saja. Karena meski badannya ada di kantor, namun pikirannya berkelana kemana-mana. Atau malah lebih suka berselancar ke toko online daripada mengurus pekerjaan utamanya. Tak heran kualitas pekerjaannya sama sekali jauh dari kata memuaskan. 


What's next.
Hal lain yang kemarin disampaikan juga soal waktu. Seperti kurva, semuanya pasti ada waktunya berakhir. Termasuk juga karier dan jabatan kita. Untuk itu harus bersiap berubah, Seperti kurva, ketika yang di atas, suatu hari pasti juga akan turun. Tugas kita semua untuk memastikan proses turunnya ini tidak terjun bebas. Kita memang harus turun, tapi turunlah seperti burung. Karena bersayap, burung ketika turun ke bawah, bisa naik lagi. Bahkan lompatannya bisa melebihi capaian sebelumnya. Tak heran, Mas German saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S3 di Malaysia. "Saya ingin berubah menjadi profesional ke akademisi, karena saya juga ingin berubah". Berubah atau diubah, Dua pilihan yang bisa kita ambil. Kalau tidak mau berubah, orang lainlah yang akan mengubah kita. 

Meski singkat, Mas German banyak memberi wejangan seperti orang tua sendiri. Terima kasih Mas. 

No comments: