Wednesday, April 8, 2015

Self Driving

Saya terbiasa membeli buku ketika sosial media, terutama twitter ramai memperbincangkannya. Dan kali ini buku yang saya buru Self Driving, yang dibuat Pak Rhenald Kasali. Beberapa bukunya terdahulu sebagian sudah saya baca. Tapi entah kenapa untuk buku yang satu ini, saya seperti didorong untuk segera memilikinya. Mungkin karena efek sosial media yang saya akses. 

Buku ini lebih banyak membahas tentang passenger dan driver. Sama seperti yang disebutkan di rumahperubahan.com, banyak dari kita kita menyadari menjadi seorang passenger dalam keseharian. Kita seolah kehilangan inisiatif, tidak kreatif, tidak berani mengambil tantangan, dan memilih untuk mencari comfort zone. Tapi dalam waktu yang sama kita "cemburu" dengan teman-teman kita yang sukses dalam hidupnya. Padahal kata Pak Rhenald, bedanya cuma satu; kita memilih menjadi passanger atau driver

"Ngapain cape-cape, toh gaji kita segitu-gitu aja", "Begini aja udah cukup, ngapain harus lembur lagi", "Kita ini bawahan, gak usahlah kerja keras". Begitulah secuplik alasan para passanger, termasuk saya selama ini. 

Seperti saya kutip dari rumahperubahan.com, setiap orang sebetulnya memiliki karakter driver dan passanger, yang bisa digunakan untuk mengubah dirinya sendiri dan orang-orang sekelilingnya. Di antara karakteristik seorang driver adalah tidak puas dengan kondisi sekarang, menyukai tantangan dan mengeksplorasi peluang, memecahkan masalah bersama dan menginspirasi orang lain, memimpin dengan pertanyaan, memberikan clear direction, merangkul orang yang berbeda paham dengannya, dikendalikan oleh creative thinking, dan sangat mencintai perubahan. Di  atas semuanya, seorang driver harus berani melakukan kesalahan dan mengambil risiko. 

Sebaliknya passanger sangat mencintai jabatan atau kekuasaan, menyerahkan masalah kepada orang lain, menunggu perintah, dikendalikan oleh "autopilot", hingga terlalu membanggakan apa yang telah dicapai.   

Dari buku ini saya seakan "ditampol", untuk segera sadar memperbaiki diri. Diingatkan kembali untuk tidak lagi membuang waktu terlebih untuk hal-hal yang justru mengurangi energi driver saya. 

Sekali lagi, terima kasih Pak Rhenald atas pencerahannya! Semoga saya bukan lagi "rajawali yang terlanjur percaya bahwa dirinya hanya burung dara." 

Tabik





No comments: