Wednesday, July 17, 2013

Mas Bedjo

Mas Bedjo. Usianya sudah menginjak kepala 3, tapi tak lebih 35 tahun. Dulu dia kuliah di salah satu universitas swasta di kawasan Tembalang, Semarang. Jurusan yang dipilih teknik sipil. 

Mas Bedjo memutuskan untuk tidak melanjutkan ilmunya dalam mencari hidup. Berdagang nasi kucing menjadi pilihannya. Banyaknya mahasiswa di kawasan Tembalang menjadi konsumen potensialnya. Nasi kucing-bagi yang belum tahu- adalah jenis makanan yang berisi aneka lauk, seperti ikan, ayam, teri, plus sambal. Tentu porsi masing-masing lauk cuma secuil. Makanya disebut nasi kucing. 

Mas Bedjo tanpa sebab memilih berdagang. Baginya dengan berdagang, ia bisa leluasa mengatur dan menikmati hidupnya. Selain juga persaingan lulusan teknik sipil yang tidak berpihak kepadanya. Berdagang baginya justru lebih mematik semangat hidupnya. Berdagang membuat pikirannya terus "hidup". Berdagang membuat pikirannya "mletik". 

TV kecil menjadi hiburan di warung Mas Bedjo. Sesekali ia perhatikan berita tv. "Opo yo kuwi sing arep digowo mati" ujarnya ketika melihat berita korupsi di tv. Pejabat yang hilir mudik di tv tak lupa dikomentari. "Lha yo, pas mau jadi pegawai semua antri nyogok sana-sini, lha sekarang kok malah antri masuk penjara KPK" imbuhnya. 

#jleb


****
*)ditulis di guest house Amelia.


No comments: