Wednesday, August 29, 2012

Teror Sahur (lagi)

Hingar bingar bulan ramadhan memang sudah lewat. Rutinitas mudik yang riuh juga sudah terhenti. Berganti dengan urbanisasi yang entah sampai kapan terus membanjiri kota. Dilansir banyak media, mudik kali ini meninggalkan cerita tidak sedap. Hampir 1000 nyawa meregang di berbagai pelosok karena meninggal di jalan. Hampir semua karena human error.

Seperti tahun-tahun sebelumnya juga, puasa kali ini, kami mengalami teror sahur. Cara membangunkan orang puasa seolah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Asal bisa membangunkan, tanpa pernah berpikir bagaimana cara membangunkan yang tidak manusiawi itu hanya berujung pada ketidaknyaman dalam menjalankan ibadah itu sendiri. Bukankah orang yang memang sudah berniat puasa, akan bangun dengan sendirinya jika dia (sekali lagi) berniat puasa?

Sebagai minoritas kita memang harus menghargai yang mayoritas. Tapi bukankah yang mayoritas juga harus menghargai yang minoritas?

Puasa kok brutal?

No comments: