Tuesday, November 14, 2017

Ya Wis

Sebuah ruang segi 4. Kami berbanjar membentuk huruf L. Lengkap dengan meja kursi juga camilan. Di depan tertera laptop juga proyektor. Tak lupa meja kursi untuk orator. Satu per satu kami bahas. Semuanya yang disampaikan tak ada yang salah. Cenderung normatif, jika tidak bisa dibilang miskin inovasi. Cenderung datar, kelihatan tak terarah. Mungkin karena memang tidak mempersiapkan bahan. Ketika sesi masukan digelar, tak sedikit yang mengacungkan jari. Sepertinya semua lebih tertarik mencicipi camilan. Satu dua akhirnya menimpali. Memberi input juga revisi. 

Saya yang sedari tadi menyimak akhirnya menerima giliran. Sedikit agak keras saya mulai mempertanyakan satu per satu yang tadi disampaikan. Memang agak detail. Karena saya merasa ada yang janggal. Bisa jadi agak tinggi nadanya. Semua saya lakukan demi kebaikan bersama. Terlebih ini menyangkut masa depan anak orang. Tentu kita bertanggung jawab penuh. Terlebih saya juga meyakini education is not charity. Dan sorry to say, jawaban yang saya dapat memang tidak menjawab substansi pertanyaan. Lagi-lagi, sekali lagi jawabannya mirip jawaban pejabat yang tidak pernah turun ke bawah. 

Jika masukan modelnya harus bermanis-manis. Iya betul saran harus disampaikan secara sopan, tapi kalau jawabannya muter disitu-situ aja siapa yang gak mangkel? 

Ya Wis. 

No comments: