Kawan saya satu lagi namanya Langit. Sebut aja begitu. Langit juga saya kenal ketika di bangku kuliah. Prinsip hidupnya sangat ketat. Bahkan termasuk soal keuangan. Sangat jarang saya melihat Langit membeli baju baru. Dia memang sangat memegang prinsipnya. Selesai kuliah, Langit memilih bekerja formal. Setelah sempat beberapa kali pindah perusahaan, akhirnya Langit memilih untuk mengundurkan diri dan membuka usaha sendiri. Ketika masih bekerja formal, Langit, menurut saya sangat mengikuti sistem ritme kerja formal pada umumnya. A ya A, tidak bisa B. Bahkan cenderung mengikuti apa yang memang menjadi tanggung jawabnya. Persoalannya, Langit, ketika bekerja formal hanya memenuhi apa yang diminta pimpinannya, jarang sekali saya melihat Langit melakukan pekerjaan formalnya dengan hati. Yang penting ada, yang penting sudah saya lakukan. Yang penting bla bla.....
Saya agak terkejut akhirnya dia memutuskan membuka usaha sendiri. Dan ketika kita suatu waktu bertemu, saya juga terkejut. Langit yang dulu saya kenal kurang begitu cerah wajahnya ketika bekerja formal, kini tampak beda. Langit sudah lebih percaya diri. Mungkin karena dia sekarang bos bukan karyawan lagi. Usaha sendiri memang berbeda. Saya melihat usaha rintisannya makin maju. Dia juga mulai melebarkan sayap bisnisnya. Saya banyak belajar dari Langit, bagaimana belajar bisnis.
Langit dan Bumi memang tidak akan pernah sama. Dari keduanya saya bisa belajar. Belajar untuk memilih, apapun yang menjadi keputusan kita. Sama halnya memilih untuk berbelok, kiri atau kanan, kita tinggal belok saja.
No comments:
Post a Comment